1. Aku dilahirkan untuk menjadi PEMENANG.
Keyakinan pertama yang harus aku miliki sebagai anak manusia adalah keyakinan bahwa aku dilahirkan untuk menjadi Pemenang. Aku percaya bahwa tidak mungkin Allah menciptakan aku ke dunia ini, tanpa alasan apapun. Tidak mungkin! Pasti ada alasannya, bukan? (tarik nafas perlahan sebentar)
Nah, jika aku berani lahir, maka aku juga haruslah berani mati (karena aku pasti mati, bukan? He..he..) Lalu, sekarang mati seperti apa yang aku inginkan? (tarik dan tahan nafas yang lama…) Duh, sereeem banget sih pertanyaannya. Iya dong, sekali-sekali serius ah! Baiklah, sekarang pilihan aku sebagai manusia yang hidup, yang masih bernafas, yang masih beredetak jantungnya, hanya tersisa satu pilihan saja, bukan? Yakni aku ingin mati sebagai apa? Ingin dikenang sebagai siapa?
Karena aku yakin bahwa aku dilahirkan untuk menjadi Pemenang, sudah sebaiknya pula aku memilih mati minimal sebagai pemenang. Pemenang seperti apa, itu persoalan lain. Yang penting pilihannya adalah kembali ke Sang Khalik sebagai seorang pemenang. Gak malu-maluin yang “nyiptain”, gitu lho! Orang Sunda bilang: “Tong Ngerakeun”.
Lalu, setelah sadar bahwa aku dilahirkan untuk menjadi Pemenang, berarti aku sekarang harus bangun dari biusnya si tidur. Oke, setelah bangun bukankah diperlukan kekuatan, diperlukan keberanian, diperlukan…? Ya,…
2. Memang diperlukan keberanian untuk melangkah maju ke depan. Namun, bagaimana berani (tahan nafas sebentar) kalau aku tetap diam di tempat?
Betul juga ya. Baiklah aku segera berdiri dan mulai melangkah. Langkah pertama, langkah kedua dan langkah ketiga, tapi oh..oh.. lihat apa yang ada didepan jalan. Ah, kayaknya agak mendung, agak redup, agak berkelok, agak licin. Ehm, bisa-bisa terpeleset, tergelincir, bahkan terpental saat diperjalanan? Ya, bisa saja. Namun, aku yakin akan pesan nenekku…
3. Daripada hanya berdiam diri… Melangkah dan mungkin tergelincir (tahan nafas sebentar) adalah pilihan yang jauh lebih baik! (tahan nafas sebentar) Ada banyak pelajaran di sana…
Masak sih? Apakah benar dengan tergelincir aku malahan belajar? Betul, bila aku bisa merasakan sakitnya tergelincir, maka pasti aku akan menghindari berbuat kesalahan yang sama. Akupun akan mencari ide-ide lain yang lebih baik, lebih tepat guna, lebih kreatif, lebih produktif dan sebagainya.
Kesalahan yang terbesar adalah aku tidak pernah melakukan sesuatu, bahkan mencobanyapun “gak” pernah, malah pikiran aku sering “merancang” imajinasi rasa sakit yang belum tentu terjadi dari sebuah kesalahan atau kekeliruan di masa mendatang. Astaga, ngeri sekali bukan? Karena aku merancang ketakutan, maka seringkali aku hanya berdiam diri. Namun aku sebenarnya percaya bahwa… (baca kalimat berikut ini dengan sangat keras!!!)
4. Orang yang berani bangkit dan belajar dari kegagalan adalah PEMENANG SEJATI!
Di dunia ini banyak sekali cerita orang yang pernah mengalami kegagalan dan setelah itu tidak ada lagi ceritanya. Apakah aku mau seperti mereka? Habis terbit, kena awan gelap dan menghilang tanpa bekas? Gone with the wind…
Ah, aku kan bisa punya pilihan lain. Aku ingin jadi pemenang atas diriku sendiri. Cerita kehidupan yang hanya bisa dibagikan adalah cerita kebangkitan, bukan cerita kegagalan. Wah, jika aku tidak pernah bangkit, maka habislah pula cerita hidupku. Percuma dong aku dilahirkan. Baik, baiklah dan baiklah! (silahkan teriak dalam hati he..he..) Sekarang aku tanamkan dalam benak aku bahwa aku HARUS bangkit, kapanpun saat aku mengalami apa yang disebut orang lain adalah kegagalan. Karena aku yakin dan percaya bahwa…
5. Apa pun SAYA BISA jika saya mau!
Kuncinya adalah kemauan, bukan kemampuan. Orang yang memiliki kemampuan, jika tidak ada kemauan, bagaikan mayat hidup yang tidak tahu mau kemana. Gak bedanya dengan hidup luntang lantung, gak ada tenaga, gak ada semangat, gak ada spirit, gak nafsu deh hidup kayak gitu. Hidup ini adalah pilihan, kok. Aku bisa memilih sedih (hening 3 detik) , aku bisa memilih senang (hening 2 detik). Aku bisa memilih marah (hening 1 detik) dan aku bisa memilih tenaaang. Nah, jika…
6. Hidup ini adalah pilihan. Aku memilih menjadi orang yang bahagia ….
Aku tahu memang sebuah pilihan yang tidaklah mudah, namun aku harus mulai belajar berani memilih dan memutuskan kemana arah hidupku. Apa pilihan
hidupku? Akulah yang harus menentukan arah jalan hidupku. Akulah yang menentukan titiknya… Besar titiknya… Warna titiknya… Bunyi titiknya… Rasa titiknya… Sinar titiknya… Sinar biasa atau sinar sebuah BERLIAN? Kecil bentuknya (tahan nafas sebentar, lalu katakan dengan keyakinan kuat), namun silau sinarnya. Kekuatan silau sinar berlianlah yang membuat aku tidak mungkin kehilangan arah. Walau disekitarku kadang mendung, kadang redup, kadang gelap. Karena…
7. Semakin aku fokus pada impianku. Semakin cepat aku mencapai impianku.
Fokus menghasilkan energi yang besar, bahkan semakin lama semakin dahsyat. Fokus membuatku bersemangat, berenergi, berkeringat, tetap panas karena membantu aku untuk selalu bergerak. Bergerak melangkah, bergerak lari, bergerak ke arah silau sinar berlian yang memimpinku. Karena fokus, maka apapun situasi disekitarku, tidak akan membuatku terganggu. Jalan yang berkelokpun, kujalani…. Jalan macetpun, kunikmati… Jalan berbatupun, kelewati… Jalan terhalangpun, kulampaui… Karena arah fokusku jelas, arah menuju sinar berlian, sinar tujuan hidupku… Silau namun indah. Maka, aku tidak akan pernah menunggu situasi. Dan sebaiknya…
8. Berhentilah menunggu kondisi membaik. LAKUKAN SESUATU agar kondisi membaik.
Itulah motto hidupku. Banyak hal diluar jangkauan kemampuanku, keadaan alam semesta, keadaan negara, keadaan masyarakat dimana aku berada. Buat apa aku fokus pada sesuatu diluar kendaliku. Lebih baik aku fokus pada sesuatu yang bisa aku kendalikan, bukan? Sesuatu yang bisa aku jangkau, sesuatu yang bisa aku buat lebih baik. Jadi aku pikir, sebaiknya aku fokus saja pada karya. Ya, berkarya, berkarya dan berkarya…
Sekarang setelah aku sadar, aku bangun, aku bangkit dan aku berkarya, aku fokus pada karyaku, maka selanjutnya…
9. Aku bekerja dengan sungguh-sungguh. Aku berdoa dengan sungguh-sungguh.
Selanjutnya, biarlah Tuhan yang menentukan. (Florence Griffit Joyner)
(Sekarang katakan dalam hati dengan rasa keyakinan yang kuat) BENDERA SUDAH DIKIBARKAN.
(lebih perkuat lagi rasa keyakinan Anda) MAKA KIBARKANLAH SETINGGI MUNGKIN.
(tingkatkan rasa keyakinan Anda sekuat-kuatnya) KIBARKANLAH BENDERA KEMENANGAN KEPADA KEHIDUPAN.
KEHIDUPAN YANG BERHIKMAH.
Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman,tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang Bila Anda berpikir Anda bisa,maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar… karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisaKonsentrasikan pikiran Anda pada sesuatu yang Anda lakukan Karena sinar matahari juga tidak dapat membakar sebelum difokuskanManusia dibentuk dari keyakinannya. Apa yang ia yakini, itulah diaBekerja lebih keras tidak lebih efektif dari bekerja lebih pintar.Tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan. Anda takkan tahu apa yang tak dapat Anda lakukan, sampai Anda mencobanya. Kegagalan hanya situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam makna positif. Anda harus memiliki tujuan jangka panjang agar tidak frustasi terhadap kegagalan jangka pendek
Ok bayangkan dengan sekarang (selebihnya kamu bisa baca perbandingannya pada tulisan yg aku copas dibawah).
Kenapa gua tulis BB21–, pos ini gua dedikasikan untuk semua generasi gua yang dilahirkan setelah tahun 1988, terutama generasi tahun 1998 ke atas.
Bayangkan dunia tanpa internet, tanpa handphone, tanpa f*cking blackberry just for trend, mall untuk bergaul, dan pengkotakan “anak gaul”, “anak kota”, atau “anak alay”
Dimana kita bisa lebih buta dengan status kaya-miskin, populer-tidak populer, trendy-tidak trendy, dan hal lain.Jika kita golongkan 2 generasi yang berbeda, dalam hal ini generasi yang lahir di awal tahun 80an dan generasi pertengahan 90an (baca ’95), kita bisa lihat perbedaan apa yang mereka dapatkan di usia ABG atau muda mereka (usia 15-20)
KEBERSAMAAN:
Anak sekolah (SMP-SMA) tahun 93-97: (generasi ’80)
Mau kaya, mau miskin, pasti nongkrongnya di warung kopi atau warteg, atau jalan-jalan ke gunung/pantai bareng, bikin lingkaran dan main gitar! biasanya yang nyediain transpor si Kaya, tapi kita bisa enjoy sama-samaAnak sekolah (SMP-SMA) tahun 2008-2012 (generasi sekarang)
Anak orang kaya: ke mall aja sana ngopi/nongkrong di St*r B*ck aje deh lu sambil aktifin black-berry lu untuk dapetin wireless, update facebook dengan informasi ga penting yang sedikit bikin iri “lagi ngopi di starbuck, nunggu temen nonton premier bentar lagi”
Anak orang miskin: nongkrong di pinggir jalan, dapetin uang dengan ikutan acara “Dashy*t”, desak-desakan waktu nonton konser ST12, ikut geng motor, tawuran antar pelajar/suporter bola. Dan Anda pun akan di-cap ALAY!TEKNOLOGI
Anak sekolah (SD-SMA) tahun 87-97: (generasi ’80)
Main super mario bros di Nintendo atau gamewatch (gimbot), tapi kebanyakan ngajak temen karena harga konsolnya cukup mahal. Jadi masih bisa main bareng temen.
Ga ada handphone, paling pager doank itu pun di akhir taun 1998. Inget lagunya IWA K ga? kalo mau kontak temen? telepon/telepon UMUM lah!
Nonton bokep? gile aje! kaset VHS (sebelum VCD populer) aja jarang ada yang punya! trus mana ada yang jual kaset VHS di kaki lima?
Internet? apa itu!?Anak sekolah (SD-SMA) tahun 2002-2012 (generasi sekarang)
Playstation, sampe Playstation 2 rentalnya buka sampe ke kampung-kampung kumuh.
Handphone, bisa dipake untuk sms, telepon, sampe bikin adegan mesum atau nyimpen film bokep.
VCD bokep udah dijual di kaki lima sejak awal 2002an (pulau jawa), Internet “cepat & murah” sudah mulai marak awal 2006, bisa download film bokep nih!FASHION
Anak sekolah (SMP-SMA) tahun 93-97: (generasi ’80)
Untuk cewe: gaya rada tomboi tapi sopan kayak Demi Moore atau Niki Astria, rok sma ga keliatan lutut.
Fashion berarti: BAJU, aksesorisAnak sekolah (SMP-SMA) tahun 2008-2012 (generasi sekarang)
Untuk cewe: tanktop, hotpants, rok pendek SMA 10 cm di atas lutut
Fashion berarti: BAJU, aksesoris, dan BOROKBERRYPERKEMBANGAN MENTAL/PSIKOLOGIS
Anak sekolah (SD-SMP) tahun 87-95: (generasi ’80)
Masih inget Ria Enes + Susan, Trio Kwek-Kwek, Maissy?
Acara tv jam 4-6 sore isinya lagu anak-anakAnak sekolah (SD-SMP) tahun 2002-2010 (generasi sekarang)
Udah tau definisi ** SENSOR **, Teman-tapi-Mesra, Selingkuh, dan lain-lain!
Acara tv jam 4-6 sore isinya GOSIP bin FITNAHBEBAN HIDUP & MASA DEPAN
Anak sekolah (SMA) tahun 95-97: (generasi ’80)
Anda pintar tapi miskin, coba UMPTN/SPMB, siapa tau bisa kuliah di ITB, UI, UGM, dan lain-lainAnak sekolah (SMA) tahun 2010-2012 (generasi sekarang)
Anda pintar tapi miskin, ke laut aja sono!
Anda bego tapi kaya, tenang! cukup 300 juta saja untuk bangku kuliah Anda!
Kalo anda berpenampilan cantik dan menarik dan ingin meneruskan kuliah, anda bisa jual diri lewat facebookPERGAULAN
Anak sekolah (SMP-SMA) tahun 93-97: (generasi ’80)
Bolehlah pacaran donk Pah/Mah? aku janji ga akan ganggu pelajaran di sekolah
Ga pacaran? ga gaul! kok lu dikekang banget sih ama ortu lu?! cukup Siti Nurbaya (lagunya Dewa 19)Anak sekolah (SMP-SMA) tahun 2008-2012 (generasi sekarang)
Bolehlah pacaran donk Pah/Mah? aku janji ga akan sampe dihamili/menghamili pacarku
udah pacaran tapi belum ML? ga gaul!SEMOGA MENJADI BAHAN RENUNGAN BAGI KITA SEMUA
credit : anzpiration
Beginilah realita jaman sekarang, semua berubah dengan sangat cepat, stress meningkat, egoisme meningkat, hidup di atas kemampuan bukannya sesuai kemampuan, dan gengsi berlebihan. Sebagian dari kita pastilah terkontaminasi akan salah satu/beberapa dari hal tersebut hanya saja mungkin kadarnya yg berbeda karena faktor umur, lingkungan,dll
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
* Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
* Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.
Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.
Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
Bergaul dengan orang yang giat belajar
Pernah dengar kan analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi. Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.
Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah prestasi.
Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.
Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi . makasi :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar